Ketenangan, kedamaian dan keamanan,
Apakah ertinya dalam hidupku ini,
Kesusahan, kepayahan dan keperitan,
Kehidupan perlu diteruskan,
Perancangan harus dijalankan,
Ia datang kembali,
Perasaan yang tiba,
Entah dari mana,
Pergi tidak ku cari,
Datang tidak ku nanti,
Mengapa ia begini?

Siapakah aku dan mengapa daku,
Persoalan yang berpinar di nalar,
Mampukah aku?
Hanya Dia yang mengerti diriku,
Ku lemah,
Ku kaku,
Di petang hingar bingar,
Aku bersendirian,
Merenung nasib yang tidak sudah,
Sampai bila harusku teruskan,
Hidup ini tanpa tujuan dan cita,
Perjalanan diteruskan,
Bak sungai yang mengalir,
Badai onak ranting patah hujan panas,
Di tempuhi tanpa hijab yang memagar,
Payahnya hidup sukarnya mati,
Liku-liku sungai beralun,

-Teruskan Perjalananmu-

Teruskanlah...
Bermula dari langkahan pertama,
Dari merangkak,bertatih, berjalan dan berlali,
Untuk memastikan keadilan ditegakkan,
Dan untuk memastikan kekejaman terus terkubur,
Ketidakadilan terus berada dibawah keadilan,
Kerakusan terus mendasar dalam bumi,

-Sedarlah Sahabatku-

Dunia penuh godaan,
Godaan yang mampu melalaikan,
Melalaikan hati dan emosi,
Melekakan hati yang penuh dengan angan-angan,
Angan-angan yang membuatkan manusia terpesona,
Terpesona dengan keindahan,
Terpesona dengan keasyikan,

-Bila Cahaya Akan Hadir-

Cahaya yang menyinar,
Bagaimana harus ku gapai,
Keletihan badan,
Lelah yang terasa,
Terus menerus,
Hatiku berlalu,
Mencari cahaya,
Agar sinar kembali,

-Kosongnya Hidupku Hari Ini-

Hari, waktu dan masa,
Jam minit dan saat,
Berlalu tanpa dirasa,
Berlari tanpa dilihat,
Pergi tanpa diketahui,
Hilang tanpa kelibat,
Jauh tanpa boleh dicapai,

-Kegelisahan Jiwaku-

Cuaca yang membahang,
Membuat jiwaku resah,
Panas yang membakar,
Menghangatkan hatiku ini,
Kering dan panas,
Mendebukan kehalusan emosiku,
Kedinginan malam,
Merubah personaliti hatiku...

-Mengapa Begini Yang Terjadi-

Sejak aku mengenalimu,
Tidak ku tahu,
Engkau peramah orangnya,
Luaranmu tegas dan serius,
Membuatku gugup berhadapanmu,
Ku senyap,
Ku membisu,
Kerna ku bukan singa,
Dan juga bukan harimau,
Ku hanya insan kerdil,
Tidak punya apa,

-Ia Datang Kembali-

Ku resah, ku gelisah,
Mengenagmu suatu kekelesuan,
Ku penat ku lelah,
Kau hadir tanpu ku minta,
Perit rasa menaggung gelintar,
Mengapa begini jadi pada ku,
Apa dia kelebihanmu,
Mengapa ku terus asyik,
Asyik dalam rindu menantimu,