Senyum sendiri mengenang impian,
Tidak kesampaian, hilang berlalu,
Terus berjalan tanpa terasa,
Masakan ada impian yang mendatang,

Hati harus tetap ditabahkan,
Bukan untuk diminta kasihan,
Hanya sekadar untuk meluahkan,
Supaya ia, tetap tenang sekalian,


Hidup ini sentiasa di uji,
Tempat manusia menanam bakti,
Hasilnya nanti akan disemai,
Apakah jasa atau seksa,
Akan diterima...

Dunia ini tempat persinggahan,
Persinggahan ibarat musafir yang berjalan,
Rehat dan rawat itulah yang dikejar,
Manusia alpa dan lupa akan sebentar,
Ingatannya hanya pada yang visual,
Fikirnya ia, akan kekal,

Sudah dibilang dunia hanya mimpi,
Mainan tidur pada kehidupan abadi,
Tersedar bangun apabila mati,
Tika itu, sudah tidak beerti,
Wahai hati,
Segeralah bangkit berdiri,
Janganlah engkau tetap dalam jahili,
Kerna itu,
Bakal mengundang keburukan sendiri...