Mencari makna hakikat kehidupan,
Hanya kekosongan menginap di hati,
Puas sudah arus di titi,
Tetap jua,
Ia begitu,
Tidak berubah,
Tiada lagi makna kegembiraan pada diri,Sekadar menjalani arus tanpa nakhoda,
Patah sudah kemudi perjuangan,
Mengikut segala waktu dan masa yang berlalu,
Lutsinarnya hati pada segalanya,
Gelombang kemenangan tidak kelihatan lagi,
Sekadar menempuhi tanpa dinding kekuatan,
Merakam pengembaraan yang tiada bermakna,
Penglihatan tercelik tetapi
Mata hatinya di patri rapat,
Laksana menunggu menjelang tiba,
Menanti terbit kedua tiada timbul,
Mengharap bintang tinggi melangit,
Penghubung hanya sekecil lidi,
Berharap pada suatu yang khayal,
Bagi menghibur hati yang lara,
Bilakah luka itu akan kembali normal,
Hanya masa penawar semuanya...