Resah, gelisah, marah dan pasrah,
Bergabung dalam hati detik ini,
Penat dan lelah,
Puas aku rasai,
Kuatkah diri ini,
Menghadapi hari esok?

Esok yang belum pasti,
Mencongak perancangan diri,
Dimana kekuatan diri,
Masihku cari dan menggali,
Sampai bila harusku begini?

Kehidupan yang dikatakan indah,
Itu hanya pada yang tahu,
Pada yang mahu mengerti akannya,
Pada diriku,
Hidupku hanya bebanan
Dan tiada makna,
Siapakah aku?
dan Apakah aku?
Masihku mencari realitinya...

Rintihan hatiku,
Biarla aku sahaja yang tahu,
Pengubatku hanyalah senyumanku,
Layakkah aku digelar manusia?
Tiada siapa yang tahu,
Biarkan sahaja ia berlalu,
Dan biarkan ia berada dalam daku...

Keberatan rasa hati,
Menambah resah di diri,
Penat rasa jiwa,
Mengeluh peluh yang mengalir,
Kebingitan pada akal,
Perasa hati yang membukam,
Kuatkah diri ini?

Dalam keresahan,
Sinar hilang kembali mengintai,
Perwatakan sekolah menjenguk kembali,
Tapi,
Beranikah diriku meluahkan rasa?
Mampukah aku memendam rasa?
Kuatkah aku menyimpan resah lagi?
Saat dia kesusahan kehilangan tempat berkasih...
Hanya takdir aku serahkan,
Redha dan mengalah pada yang Maha Berkuasa,

Hilang segalanya kekuatan di hati,
Mencari makna hakikat kehidupan,

Hanya kekosongan menginap di hati,

Puas sudah arus di titi,

Tetap jua,

Ia begitu,

Tidak berubah,

-Perjalanan Hati Ini-

Kelam kabut hatiku,
Merasa kedinginan malam,
Hilangnya rasa,
Punah ketika,
Hati lumpuh,
Bayang menerpa,

Rembulan purnama,
Hanya cahaya,
Terus menanti,
Ketika hati,
Tetap begini,

Hilangnya bagai,
Rembulan senja,
Bayu pagi,
Tetap berlalu pergi,

-Malam Gelapku-

Redup, sayu dan sunyi
Meremang rasa sanubari,
Membuka lembaran
Terus menangkap resah hati...

Ku fikir
Ku tenung
Ku bersenandung
Mencari erti sebuah kehidupan
Apakah yang aku inginkan?
Kekayaan?
Kesenangan?
Kemewahan?
Atau
....

-Cahaya Kehidupanku-

Wahai hati,
Wahai perasaan,
Mengapa begini,
Mengapa terjadi,
Resahnya hati,
Lelahnya perasaan,
Kemaraunya rasa,
Dinginnya kasih,