Kejujuran Rasa

Saat ini,
Hatiku sedang meronta-ronta,
Untuk dilepaskan rasa,
Meluahkan bicara emosi,
Bertanda dan membaca,
Pada dirinya,
Untuk memahami erti jiwa ragaku

Jujurkah aku pada emosiku?
Jelaskah aku pada ragaku?
Terangkah aku pada jiwaku?
Mengapa? Mengapa? dan Mengapa?

Emosiku terganggu,
Jiwaku resah,
Batinku gelisah,
Aku buntu,
Aku gelita,
Mencari cahaya,
Mencari kekuatan,
Dimanakah cerita hidupku?

Patutkah aku meluahkan segalanya?
Ikut rasa binasa,
Ikut hati mati,
Ikut raga tergoda,
Ikut jiwa terseksa,
Itulah bidalan Melayu lama,
Mengajar manusia agar berbudi bahasa,
Budi itu jiwa bangsa,

Terus, Bagaimanakah caranya?
Untuk hati sentiasa tenang ceria,
Gembira bahagia bersama,
Kuat gagah bak badang perkasa,
Menghadapi segala pancaroba dunia...

Jujurlah pada diri,
Jelaskan pada hati,
Terangkan pada jiwa,
Nyatakan pada rasa,
Supaya hidup lebih bermakna,
Menghadapi segala dengan saksama

Kepiluan Hati

Hati...
Mengapakah engkau sukar menerima,
Payah mengerti kebenaran,
Degil dalam memahami,
Sedarlah hati,
Dia sudah berpunya,
Insan yang mengasihinya,
Mencintainya dengan hati tulus kudus suci,
Menerimanya seadanya,
Memahaminya seperti sedianya,
Mengerti akan isi hatinya,
Sedarlah hati,

Wahai hati,
Lepaskanlah ia,
Doakan dia bahagia,
Bahagia bersama insan yang menyanyanginya,
Bahagia hingga ke sana,
Doamu amat membantunya,
Agar dia hidup bahagia,
Biarkan ia pergi,
Pujuk lah hatimu,
Terimalah kenyataan ini,
Lepaskanlah ia pergi,

Biarkan dia bahagia,
Relakanlah pemergiannya,
Semoga dia sentiasa berbahagia,
Bahagia dengan keluarga tercinta,
Doakan semoga dia bahagia...